Gunungkidulpost.com – Patuk, Mungkin belum banyak yang mengetahui, bahkan warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul sendiri tentang keindahan alam yang dimiliki dusun Pengkok, dusun Wonosari dan dusun Ngembes, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Dusun-dusun ini memiliki objek wisata yang masih asri dan belum terjamah.
Objek wisata berupa air terjun yang berada di tiga titik padukuhan tersebut memiliki pesona alam yang dapat memancing para wisatawan. dan tak jauh dari lokasi air terjun, desa Pengkok juga memiliki wisata dengan pemandangan yang sangat indah, yaitu Gunung Ireng yang cocok bagi para pecinta alam dan fotografer untuk mengambil gambar. Namun sangat disayangkan, disana belum memiliki fasilitas yang memadai bagi para wisatawan yang akan berkunjung.
Tapi, sedikit demi sedikit, warga masyarakatnya bergotong royong untuk membangun objek wisata tersebut. Air terjun yang dimiliki tiga padukuhan tersebut memiliki ciri khas yang akan membuat anda benar-benar terkagum-kagum. Kondisi air yang jernih dan memiliki ketinggian 28 meter serta kedalaman air mencapai 2 – 10 meter anda dapat terjun sesuka hati. Kepala Desa Pengkok, Badarudin mengatakan, potensi wisata yang dimiliki desa Pengkok sangat besar, semua itu terlihat dengan hadirnya perwakilan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Kehadiran mereka untuk menjadi pembina di desa kami, demi mengembangkan wisata yang ada. Jelas Badarudin kepada Gunungkidulpost.com di lokasi (21/2). Menurutnya, jarak lokasi ini sangat dekat dan hanya berdampingan dengan desa Semoyo, Patuk, dan tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai tujuan tersebut, kira-kira hanya 10 menit dari balai desa kami. Camat Patuk, R. Haryo Ambar Suwardi, SH, Msi, berujar ,”Potensi wisata yang dimiliki desa Pengkok sangat besar, untuk itu perlu penanganan yang profesional. Potensi wisata tersebut juga didukung oleh kerajinan pengawetan bambu, pembibitan bambu dan komunitas kesenian.
Saya juga sudah menghubungi KUJ (Komunitas Untuk Jogja) untuk penghijauan disekitar lokasi objek wisata, agar airnya tidak berkurang.” terangnya Sementara itu, Dekan UST Sahedhy mengatakan, Potensi yang dimiliki desa Pengkok sangat luar biasa, oleh karena itu, kami dari Fakultas Ekonomi UST dapat meningkatkan peran aktif dalam kegiatan pembangunan masyarakat pedesaan khususnya Kecamatan Patuk. ujarnya Ditambahkan, apabila proses ini sudah berjalan, maka bukan tidak mungkin kesejahteraan masyarakat setempat ikut meningkat. Terpisah, Gunadi warga masyarakat setempat berharap agar dengan dibukanya wisata alam ini kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. “Saya berharap kedepannya wisata ini dapat maju, agar dapat meningkatkan perekonomian kami. Dengan adanya wisata ini, kami bisa membuka usaha baru, seperti, berdagang disekitar lokasi wisata. harapnya (Gunungkidulpost.com)
Objek wisata berupa air terjun yang berada di tiga titik padukuhan tersebut memiliki pesona alam yang dapat memancing para wisatawan. dan tak jauh dari lokasi air terjun, desa Pengkok juga memiliki wisata dengan pemandangan yang sangat indah, yaitu Gunung Ireng yang cocok bagi para pecinta alam dan fotografer untuk mengambil gambar. Namun sangat disayangkan, disana belum memiliki fasilitas yang memadai bagi para wisatawan yang akan berkunjung.
Tapi, sedikit demi sedikit, warga masyarakatnya bergotong royong untuk membangun objek wisata tersebut. Air terjun yang dimiliki tiga padukuhan tersebut memiliki ciri khas yang akan membuat anda benar-benar terkagum-kagum. Kondisi air yang jernih dan memiliki ketinggian 28 meter serta kedalaman air mencapai 2 – 10 meter anda dapat terjun sesuka hati. Kepala Desa Pengkok, Badarudin mengatakan, potensi wisata yang dimiliki desa Pengkok sangat besar, semua itu terlihat dengan hadirnya perwakilan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Kehadiran mereka untuk menjadi pembina di desa kami, demi mengembangkan wisata yang ada. Jelas Badarudin kepada Gunungkidulpost.com di lokasi (21/2). Menurutnya, jarak lokasi ini sangat dekat dan hanya berdampingan dengan desa Semoyo, Patuk, dan tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai tujuan tersebut, kira-kira hanya 10 menit dari balai desa kami. Camat Patuk, R. Haryo Ambar Suwardi, SH, Msi, berujar ,”Potensi wisata yang dimiliki desa Pengkok sangat besar, untuk itu perlu penanganan yang profesional. Potensi wisata tersebut juga didukung oleh kerajinan pengawetan bambu, pembibitan bambu dan komunitas kesenian.
Saya juga sudah menghubungi KUJ (Komunitas Untuk Jogja) untuk penghijauan disekitar lokasi objek wisata, agar airnya tidak berkurang.” terangnya Sementara itu, Dekan UST Sahedhy mengatakan, Potensi yang dimiliki desa Pengkok sangat luar biasa, oleh karena itu, kami dari Fakultas Ekonomi UST dapat meningkatkan peran aktif dalam kegiatan pembangunan masyarakat pedesaan khususnya Kecamatan Patuk. ujarnya Ditambahkan, apabila proses ini sudah berjalan, maka bukan tidak mungkin kesejahteraan masyarakat setempat ikut meningkat. Terpisah, Gunadi warga masyarakat setempat berharap agar dengan dibukanya wisata alam ini kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. “Saya berharap kedepannya wisata ini dapat maju, agar dapat meningkatkan perekonomian kami. Dengan adanya wisata ini, kami bisa membuka usaha baru, seperti, berdagang disekitar lokasi wisata. harapnya (Gunungkidulpost.com)